ISD sebagai Salah Satu MKDU.




ISD dan IPS. – Sistem pendidikan modern cenderung mengarah pada suatu proses dehumanisasi. Ditandai oleh penajaman kajian keilmuan atau spesialisasi berlebihan dalam bidang-bidang tertentu. Maka sistem pendidikannya cenderung hanya memahami manusia  pada satu aspek tertentu saja, sedangkan aspek-aspek lainnya diabaikan. Gambaran kecenderungan dunia pendidikan tinggi ini sangat mementingkan pengembangan spesialisasi, sementara pengembangan nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal nyaris terabaikan. Maka kami sebagai anak didik perlu dibekali suatu kemampuan untuk memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai universal.

Konsep umum pendidikan Indonesia didasari dari UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Berdasarkan dari tujuan pendidikan nasional, kurikulum pendidikan Indonesia selalu memuat nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan secara terintegrasi. Untuk ditingkat perguruan tinggi disebut Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yaitu sekolompok mata kuliah yang memberikan landasan dalam pengembangan dunia spesialisasinya masing-masing.

Lalu, apa yang dimaksud dengan ISD (Ilmu Sosial Dasar)? Dikutip dari pengertian menurut para ahli, ISD adalah sesuatu yang dicapai, dihasilkan, dan ditetapkan dalam interaksi sehari-hari antara warga negara dan pemerintahannya (Lewis). Sedangkan menurut Philip Wexler, ISD adalah sifat dasar dari setiap individu manusia.

ISD  adalah suatu program pembelajaran yang dikembangkan di perguruan tinggi. Pengembangan ISD ini sejalan dengan  realisasi perkembangan ide dan pembaruan sistem pendidikan yang bersifat dinamis dan inovatif. ISD ini dipergunakan dalam pendekatan sekaligus sebagai sarana jalan keluar untuk mencari pemecahan masalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Pokok-pokok yang diperbincangkan dalam ISD adalah kependudukan seperti ledakan penduduk, jumlah kelahiran dan kematian hingga migrasi. Persoalan lainnya adalah masyarakat dan kebudayaan, termasuk manusia sebagai individu, institusi keluarga, peran generasi muda, perubahan sosial, masyarakat rural/desa dan urban/kota, stratifikasi dalam masyarakat, pertentangan dan integrasi, hingga modernisasi IPTek dan seputar kemiskinan dan lainnya sesuai tantangan realitas sosial yang telah atau tengah dihadapi. ISD tidak bersifat sebagai pengantar ke arah suatu bidang disiplin Ilmu-ilmu Sosial sebagaimana pada mata kuliah Pengantar Ilmu Sosial. ISD hanyalah pendekatan konsep yang diramu dari Ilmu-ilmu Sosial terhadap permasalahan sosial. Jadi ISD pembahasannya bersifat problem oriented. 

Tujuan dari ISD di Perguruan Tinggi dapat dipahami sebagai berikut :
·         Memberikan pengertian-pengertian dasar dan prinsip-prinsip Ilmu-ilmu Sosial sebagai dasar pengetahuan umum untuk memahami masalah-masalah masyarakat atau basic social problem.
·         Mendidik dan melatih mahasiswa dengan pengetahuan yang telah dimiliki untuk meneliti dan menganalisa masalah-masalah masyarakat serta memberikan alternatif pemecahannya.
·         Mendorong mahasiswa untuk untuk menghayati dan mempelajari masalah-masalah kemasyarakatan yang timbul di Indonesia sebagai akibat dari proses pembangunan.
·         Sebagai penunjang bidang keahlian atau spesialisasi ilmunya kelak di masyarakat.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang asal mula Ilmu Sosial Dasar, perlu diketahui pengelompokkan ilmu pengetahuan. Prof. Dr. Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu:
·         Ilmu-ilmu Alamiah (Natural Sciences). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Meliputi : Fisika, Kimia, Astronomi, Biologi, dan lain-lain.
·         Ilmu-ilmu Sosial (Social Sciences). Ilmu-ilmu sosia bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Meliputi : Sosiologi, Ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi, dan lain-lain.
·         Pengetahuan  Budaya (The Humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Meliputi : Bahasa, Agama, Kesenian, dan lain-lain.

Seperti halnya ISD di Perguruan Tinggi, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) – yang berasal dari istilah socia studies adalah berasal dari Ilmu-ilmu Sosial yang disederhanakan untuk tujuan kurikulum pendidikan sesuai di sekolah dasar dan menengah.

Jika dikomparasikan, jelasnya ISD adalah mata kuliah tunggal yang berasal dari Ilmu-ilmu Sosial di Perguruan Tinggi yang orientasinya adalah pembentukan kepribadian terhadap permasalahan sosial untuk dipecahkan (problem solving), sedangkan IPS adalah mata pelajaran sekolah dasar atau kelompok data mata pelajaran di sekolah menengah yang konsepnya berasal dari Ilmu-ilmu Sosial yang disederhanakan dan disesuaikan dengan perkembangan siswa dan diarahkan pada pembentukan pengetahuan, sikap dan keterampilan intelektual. ISD merupakan mata kuliah tunggal yang artinya tidak memiliki kelompok mata pelajaran. Sedangkan, IPS adalah kelompok dari sejumlah mata pelajaran diantaranya: Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, dan lain-lain.

Kesamaan antara ISD dan IPS adalah sama-sama bersumber dari konsep-konsep dasar pada Ilmu-ilmu Sosial untuk keperluan pendidikan. Keduanya juga merupakan bahan studi untuk kepentingan program pendidikan atau pengajaran dan mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan permasalahan sosial.

Materi Ilmu Sosial Dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Untuk dapat menelaah masalah-masalah sosial, hendaknya terlebih dahulu kita dapat mengidentifikasi kenyataan-kenyataan sosial dan memahami sejumlah konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian bahan pelajaran Ilmu Sosial Dasar dapat dibedakan atas tiga golongan, yaitu :

·         Kenyataan-kenyataan sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
·         Konsep-konsep sosial atau pengertian-pengertian tentang kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempelajari masalah-masalah sosial yang dibahas dalam Ilmu-ilmu Sosial.
·         Masalah-masalah sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan  sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.


Kasus : dalam dunia kerja, pasti kita selalu mempunyai rekan kerja. Baik itu boss, karyawan, anak buah, dan lain sebagainya. Konflik dengan rekan kerja pasti selalu ada. Sebagai contoh, anda sudah mencoba untuk berlaku baik, namun hanya dengan satu rekan kerja ini semua akan berakhir rumit dan menghambat sebuah proyek terlaksana tepat waktu.
Analisis/Pemecahan : dalam hal ini, pendidikan sangat penting. Maka dari itu, ISD, Pancasila, Kewarganegaraan, dan lain sebagainya sangat penting diajarkan saat masih duduk menjadi siswa/mahasiwa. Sehingga saat menghadapi masalah dalam pekerjaan dalam konteks perilaku, dan semacamnya. Kita yang sudah bekerja mampu membuka mata dan pikiran, serta menghilangkan ego. Karena sudah mengerti dan pernah diajarkan tentang kehidupan berprilaku, etika, budaya, dan lain
sebagainya.



















SUMBER REFERENSI :

Harimanto, Winarno. 2009. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Bumi Aksara.
Tim Dosen ISBD. 2012. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.
H. Sukardi. 2013. Ilmu Sosial Dasar Edisi II. Jawa Ti mur : Forum Ilmiah Kesehatan.
Daftar Sumber Internet :
Wikipedia.org

Komentar

Postingan Populer